pasang

Kanigoro Menjadi Juara Propinsi





28-10-2009 08:58
Pagelaran (28/10)- Predikat juara terbaik tingkat Kabupaten Malang dan Provinsi Jawa Timur yang disandang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Mayang Desa Kanigoro Kecamatan Pagelaran tahun ini mampu menggeret banyak tamu.

Beberapa diantaranya adalah dari pusat yakni Yayasan Damandiri, Kantor Kesejahteraan Rakyat, BKKBN, Bapeda, Kantor KB dan beberapa LPM (Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat) dari kalangan akademisi seperti Universitas Diponegoro, Universitas Muria, Universitas Brawijaya dan Universitas Merdeka. Mereka mengunjungi desa tersebut pada Selasa siang (27/10) usai mengunjungi Koperasi Citra Kartini di Sumberpucung pagi harinya. Kunjungan lawatan ini merupakan satu rangkaian kegiatan di daerah Malang Raya.
Bupati Malang H. Sujud Pribadi SE, S.Sos pada kesempatan tersebut hadir bersama istri Ny. Tyas Sujud Pribadi bersama pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang. Bupati mengatakan gambaran kegiatan UPPKS di Kanigoro telah mencerminkan suatu sistem yang tersusun dengan rapi karena telah mengamalkan ajaran yang tertuang dalam Mars PKK. ”Ini sudah dilakukan jauh sejak sebelum zaman reformasi. Kegiatan masyarakat seperti berkoperasi maupun UPPKS ini ada didalam bait-bait itu,” tegasnya yang tak lupa juga ucapkan selamat pada prestasi yang diraih desa ini. Bupati ingin seluruh elemen masyarakat bisa menerapkan pola bergotong royong untuk menggapai keinginan. Bupati Malang ke-20 ini sempat menyinggung asas penyelenggaraan pemerintahan, yakni pada poin ke 8 dan 9 tentang profesionalitas dan proporsional. Ia mengartikan bahwa itu seharusnya bisa dijalankan bagi suatu pemerintahan, tak terkecuali di desa.

Menyinggung tentang beberapa kendala yang dihadapi kelompok usaha di tempat itu, ia juga mengutarakan bahwa permasalahan terletak pada pemasaran hasil produksi. Ia berharap, agar permasalahan ini bisa sedikit terbantu. Sebelum mengakhiri sambutannya, pasangan H. Rendra Kresna ini ingin fungsi keluarga dapat diimplementasikan sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi tersebut adalah fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial pendidikan, ekonomi dan lingkungan.

Sementara itu, ketua rombongan dari yayasan Damandiri Drs. Maswar Noerdin, mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada timnya karena bisa bertukar pikiran dengan pelaku usaha di Kanigoro yang terbilang sukses ini. Ia mengungkapkan tujuan rombongan yang telah direncanakan sejak setahun lalu tersebut untuk melakukan observasi (studi) sambil mempelajari berbagai pengalaman dengan pelaku usaha. Khususnya yang sebidang kerja. ”Misalnya dalam berkoperasi, usaha meningkatkan pendapatan usaha bagi keluarga, potensi daerah dan seluk beluk perjalanan usaha yang pastinya banyak mengalami pasang surut,” kata mantan Sestama dan Asisten Menteri Kependudukan/Deputi Bidang Informasi Keluarga BKKBN ini.

Selain itu, pihaknya ingin secara jelas melihat profil UPPKS Desa Kanigoro ini mulai dari kegiatan, pejalanan usaha sampai kendala. ”Ada kesan yang nantinya ingin kami terapkan didaerah asal kami,” imbuhnya pada acara yang dilakukan di Balai Desa Kanigoro itu. UPPKS Kanigoro berdiri pada bulan Mei tahun 2006 yang dirintis 10 orang dengan modal awal Rp. 1,5 juta. Usaha yang digeluti masyarakat juga bermacam-macam, diantaranya kerajinan tangan dari eceng gondok, makanan dan konveksi pakaian. Lambat laun, kelompok ini berkembang pesat sehingga saat ini nilai modal kerjanya mencapai Rp. 38. 584.000 dengan anggota 58 orang. ”Kami fokusnya di eceng gondok, karena eceng gondok merupakan gulma yang tak akan habis sepanjang masa,” kata Tulik, Ketua UPPKS Mayang Kanigoro. Ia ingin didaerahnya kedepan bisa menjadi sentra ketrampilan dari tanaman air itu. ”Nantinya kami ingin UPPKS ini lebih maju dan berkembang baik modal, keanggotaan dan pemasarannya. Karena hambatan kami ada di pemasarannya,” harap perempuan berjilbab itu. (Humas/loh)

0 comments:

Post a Comment